CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 21 Desember 2011

Sejuta Cinta Untukmu MAMA



#DearMama

“Cinta seorang Mama adalah harta yang abadi”  -Rafika Dwi-



Ma, bisa peluk aku sekarang?
Jangan bilang tidak ma, walau hanya dalam mimpi...aku...aku kangen MAMA!
Ma, aku kira disini bakalan asyik, aku kira disini banyak teman, aku kira disini bakal baik-baik saja. Aku salah, di kota ini aku ngerasa sepi, sendiri, terpojok. Bahkan untuk mencari teman untuk di jadikan sahabat saja sangat sulit ma.

Ma sendiri itu gak gampang, aku belum terbiasa. Ma, ajarkan aku untuk tegar mengahadapi kesendirian ini tanpa mu disini, ajarkan aku kuat tanpa pelukanmu, agar aku terbiasa hadapi ini tanpa air mata. Ingin sekali aku teriak “Ma, aku gak kuat!” tapi tak ada alasan untuk itu.

Inikah rasanya tanpamu? Sudah berbulan-bulan kita di pisahkan oleh jarak yang jauh, yah di tanah rantau ini yang selalu kukira akan indah. Ma, disini aku selalu di anggap orang lain dan tidak penting bagi teman-teman ku. Apa salah ku ma? Apa karena aku bukan orang yang berasal dari tanah rantau ini? Aku selalu ngerasa teman-teman meremehkan ku, mengasingkan ku, tidak percaya dengan kemampuan ku. Ma, apakah aku tak pantas di hargai? Apakah aku terlalu buruk? Ma, aku udah berusaha jadi orang yang baik dan ngalah. Aku selalu ingin mencoba bantu mereka jika kesusahan, aku juga selalu ngalah kalau mereka menginginkan sesuatu yang aku inginkan. Mama, aku coba mengerti dengan keadaan ini, tapi semakin aku mencoba menerima aku semakin merasa sedih.

Mama, kapan aku bisa pulang lagi kerumah? Aku gak mau menunggu terlalu lama disini. Aku berharap semua ini akan terobati setelah melihat mu Ma. Ma, jujur terkadang aku iri sama teman-temanku. Mereka tiap minggu bisa pulang ke kampung mereka, kenapa aku butuh waktu 6 bulan atau satu tahun untuk melihat mu? Setiap weekend datang, aku hanya bisa mendengarkan cerita “Eh, aku hari ini balik loh ke kampung” atau “Kemarin aku jalan bareng sama keluargaku”. Aku hanya bisa diam dan menelan ludah, dan bergumam dalam hati ‘betapa senangnya jika aku bisa pulang’. Sementara di weekend aku hanya bisa menghabiskan waktu sendirian di kamar kos dan sangat bahagia ketika Mama nelpon yah walau hanya sebatas itu. Oh Mama, andai saja jarak kita tak jauh dan tak terpisahkan dari lautan dan pulau. Aku pasti selalu pulang Ma untuk melihat wajahmu dan senyuman yang tulus itu. Tapi jarak yang jauh ini, ongkos yang mahal, menghambat semuanya. Ma, andai saja aku punya sapu terbangnya Harry Potter  atau pintu kemana sajanya Doraemon. Pasti Ma, tujuan utama ku “Back to Home”.

Mama aku selalu ingat kata-kata Mama, “Sabar ya nak” kata ini yang membuat aku selalu berusaha untuk tegar dan sabar. “Belajar yang rajin ya” kata ini yang selalu membakar api semangatku untuk terus belajar. Terimakasih Mama sudah mau memberikan ku motivasi.

Ma, mulai sekarang aku janji bakal menjadi gadis yang tegar, mandiri, dan dewasa. Mama doain ya supaya aku bisa punya sahabat yang baik dan gak pamrih sama aku yang mau saling membantu dan yang gak pojokin aku. Hm, Ma aku boleh nangiskan? Tapi aku janji gak bakal cengeng, aku bakal nangis kalau aku benar-benar gak kuat lagi. Mulai sekarang, aku bakal selalu tersenyum. Karena aku yakin dengan tersenyum  maka semua  akan menjadi  baik. Aku bakal berusaha menjadi anak mama yang baik dan suatu saat mama bakal bangga lihat aku yang dulu gak bisa mandiri menjadi kuat dan mandiri. Aku yakin apa yang menimpa aku sekarang adalah langkah awal untuk menuju kesuksesan. Ya kan Ma? J

Oh ya satu lagi, Mama juga janji ya jaga papa dan adik di sana. Yang paling terpenting jaga kesehatan kalian. Mama tunggu aku pulang ya, lihat Ma suatu saat aku bakal peluk Mama dan memberikan sejuta cinta untuk MAMA.

Love,
-Rafika Dwi-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar