CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 20 November 2012

Cerpen : Lalu?


“…Masih ada aku yang perlu kau jaga hatinya!”
Nay berbisik pelan dalam isak tangisannya. Hendru hanya bisa menancapkan tatapan tajam ke arah mata Nay.
“…Apa ada yang salah ketika aku meminta? Ndru, kamu hanya perlu menjamin!”
“…..”
“…Kenapa kamu diam Ndru? Kamu menikmati setiap rasa sakit yang aku rasakan?”
“…Kita tak perlu memaksakan kita!”
“…Tapi kamu memaksa aku untuk merasakan sakit ini, memaksa aku merasakan bagaimana memiliki ragamu namun tak memiliki cinta mu”
“…Bodoh, aku tak kan bertahan jika aku tak punya rasa padamu, aku tak akan berani meminta mu menjadi milikku jika cinta itu tidak timbul!”
“Ndru…”
“Nay, kita hanya perlu belajar bagaimana membangun hubungan ini dengan rasa nyaman, aman, sampai benar-benar takdir menyatukan kita”
“Ndru, aku juga tak akan seperti ini jika bukan karena sikapmu yang jelas-jelas masih menyimpan rasa pada dia, yang jelas-jelas takut jika dia dimiliki yang lain. Rasa itu kamu masih menyimpannya dalam-dalam. Berharap dia kembali lagi.”
“Lalu jika benar, kamu ingin aku bagaimana? “
“Ndru, jika kamu di posisi ku sekarang?”
“…..”
Hendru terdiam menikmati suasana ini dengan kegelisahan. Membuatnya harus benar-benar memilih. 
”..Disela-sela kerinduan mu dengan dia, di dalam rasa yang masih membekas. Diantara rasa kekhawatiran ini. Satu yang ku pinta. Tolong….Jangan pergi, Ndru..”
Seketika Hendru menjawab semua ini dengan mendekap tubuh Nay dengan pelukan. Dengan pelan Hendru berbisik pada daun telinga Nay.
“…Aku tak bisa…”

Ini hanya cerita fiksi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar