CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 08 November 2012

Takdir yang Menjadikan Pertemuan dan Cinta

Kita sama-sama membangun mimpi, membangun rasa, membangun cita masa depan. Dalam masa itu kita saling meleburkan perasaan dari rasa ke rasa, dari hati ke hati, lalu kita mulai bertatapan-tatapan memadukan rasa yang sulit untuk dijelaskan. Saat itu kita saling melengkapi kalimat akhir dengan bisikan singkat namun penuh arti "Aku tak ingin kehilangan kamu".

Hari ini tepat satu minggu kita menjalani hubungan yang sampai saat ini aku berharap selalu ada kalimat kontinyu tanpa ada batas. Entahlah dibilang cepat mungkin iya lambat juga iya. Tapi semua itu tak penting asal aku selalu bisa memelukmu dalam keadaan sepelik apapun. Kebersamaan kita seminggu ini banyak mengajarkan ku pada sebuah takdir pertemuan dan perasaan yang biasa disebut 'cinta'.

Aku merasa telah belajar kata refleksifiras, sebuah proses monitor diri yang kontinyu telah melahirkan seongkok keyakinan baru yang didasarkan atas pemahaman sederhana bahwa hidup akan menjadi mudah dengan berserah, satu langkah sebelum kepasrahan. Memang mencintaimu bukan bentuk kepasrahan dalam artian yang utuh, tetapi kita saling  memasrahkan diri kita untuk jatuh dalam takdir pertemuan yang mungkin telah direalisasikan semesta untuk mempertemukan kita dalam cerita yang kita tulis dengan satu tujuan.

Setidaknya kita telah berani membicarakan bagaimana kita nantinya. Bagaimana dua tahun kedepan. Bagaimana rancangan kita untuk memulai masa yang ada di depan. Memang terlalu cepat kita perbincangkan, tapi aku semakin mengerti bahwa cinta itu berani berencana dengan memasrahkan keputusan hanya kepada-Nya.

“ Sayang, aku semakin mengerti bahwa aku mencintamu dengan sederhana, tanpa teori dan perhitungan apapun hingga ketidaksesuaian kita hari ini selalu ingin aku syukuri sebagai anugerah. Mulai dari apa yang terjadi pada kita. Saat ini, aku ingin percayakan kamu untuk hidupku begitu juga sebaliknya. Aku ingin cukupkan kamu sebagai orang yang mendampingi ku nantinya. Semoga. Lagi dan lagi aku berharap kamu mempunyai rasa yang sama“.

Terakhir dari tulisan ini aku hanya bisa berterimakasih kepada semesta yang ku sebut kamu. Aku mencintaimu seperti pagi  yang cerah. Ya. Takdir ku kali ini adalah bertemu sosokmu yang menjajikan rasa dan memberinya. Pada rangkaian kalimat ini aku 'utuh-kan' cinta ini pada sosokmu. You're Mine :)


Yogyakarta, 08  November 2012

with  love , Rafika 

5 komentar: