CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 17 November 2012

Mencintaimu Seperti Sains

Aku memang bukan pesuara sains yang mahir dan tahu tentang segala tentang sains. Tidak.
Aku hanya seorang akuntan yang masih mencintai kehidupan sains bernama kimia dan biologi.
Kali ini biarkan aku mendeskripsikan kita dalam sains. Bolehkah?

Cinta kita seperti reaksi reversible, reaksi saling membutuhkan dan melengkapi. Tidak sampai disitu. Bagiku kamu seorang biokatilisator yang mampu menetralkan perasaan khawatirku.

Aku semakin mengerti mengapa hatiku terikat oleh benang-benang spindel hatimu, karena kamu adalah mintokondria yang mampu memberi getaran energi pada kehidupanku. Lalu kamu seperti auksin yang seketika mampu membuatku serasa menjulang melintasi awan-awan. Juga karena kamu seperti Rizhobium yang senantiasa mengikat nitrit setiap perasaan ku.

Kita berdua merupakan bagian dari gen komplementer yang akan menghasilkan filial-filial tuli dan gagu jika kita tak bersatu. Maka kita perlu sama-sama membangun. Hati ini selalu ingin bersimbiosis dengan hatimu. Tak perduli jika memang banyak perbedaan diantara kita. Tak perduli apakah kita homologi atau analogi, heterozigot atau homozigot. Tak perduli meskipun kamu pernah sempat memiliki banyak lisosom yang sempat membuat aku terbakar cemburu dan khawatir. Walau aku hanya mempunyai diding sel. Maka dengan itu aku akan selalu membawakan pasangan asam amino kedalam ribosom hatimu.

Satu yang perlu kamu tahu, aku ingin mencintamu dan menyayangimu dengan kokoh
Sekokoh ikatan-ikatan kovalen yang tak tergoyahkan
Begitu juga aku ingin mencintaimu dengan peka seperti 
saraf yang mengantar rangsang dari dendrit ke dendrit.
Dan aku ingin terus mencintaimu dengan pasti. Sepasti jantung yang tak akan pernah berhenti berdetak

Kamu adalah senyawa ion sekaligus kovalen dan kamu akan selalu menjadi asam traumalin bagi luka dan rasa khawatirku.
Begitulah kita saling melengkapi kekurangan.



Dalam mendung soreh yang mengingatkanku pada sains dan dirimu

with love, Rafika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar