teraung dalam memori silam yang menjadi tekanan dalam lelap
kembali merajut benang benang yang telah buyar pada lintasannya
seharusnya ketika dalm benak mulai penuh
tak da rasa takut untuk menjalin sebuah tulisan yg sekiranya mampu menentramkan
kembali pada masa itu
rumah rindang penuh memori
dengan canda setiap masanya
kembali pada sebuah keramaian dalam penantian
penantian akan hujan yg semakin menderu
aku melihatnya seperti beribu malaikat turun dan mengitari rumah itu
terbayang semua masih ssempurna pada jalinannya ,
masih ada tangisan dalam kehangatan
masih tersenyum pada keikhlasan
tertawa dalam kepolosan
dan tak sedikitpun menepis kebersamaan yang nyata
berlarian tanpa batas kebahagiaan yang lepas
tanpa beban dan masih dalam pijakan dan tumpuan kebersamaan
aku bisa melihat bintang tanpa takut dia pergi ketika malamku mulai jenuh
teriak pada waktu yang seirama dan berkasih
aku melihat senyum senyum keceriaan didalmnyaa
"dimasa yang laLu saat mimpi masih indah bersamanya "
kemudian ternyata waktu tak elok membiarkan itu semua hadir
hingga tinggallah kosong pada dentingnya
sepi menghantar kembali lelah
dan menapaki nya hampa
sangat jauh , dan merasa tak berarti pada yg telah terlewati
tentang rindu pada episode yng lalu
sebuah kerinduan yng bungkam dan bisu pada realitanya
seakan tak mengizinkan semua terajadi
sebatas dan hanya sebatas ingatan tanpa pengulangan
tinggallah sebuah cerita indah tanpa kebersamaan di dlmnya


Tidak ada komentar:
Posting Komentar